Manusia dan Kegelisahan
Sigmund Freud ahli psikonalisa berpendapat,
bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu:
1. Kecemasan Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah perasaan
sebagai akibat pengamatan atau bahaya dari luar. Pengalaman bagaya dan
timbulnya kecemasan mungkin dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang
mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan
benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya
contoh:
·
Jika
ada seseorang yang takut kegelapan, tiba-tiba listrik di rumahnya padam pada
malam hari dan menyebabkan gelap disekeliling , maka kecemasan akan mencekam
seseorang itu.
·
kecemasan
yang dialami seorang anak akan nampak ketika ia sudah beranjak dewasa, misalnya
ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia akan selalu cemas
apabila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya atau bisa juga ia memiliki
rasa dendam terhadap sosok ayah sebagai pelampiasannya.
2. Kecemasan Neorotik (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang
bahaya dari naluriah, menurut Sigmund Freud, dibagi menjadi 3, yakni :
- Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dan lingkungannya. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut pada id-nya sendiri, sehingga menekan ego. Contohnya Bila ada satu keluarga dan keluarga tersebut pindah dikarenakan sang ayah diberitahu oleh kepala perusahaanya bahwa ia akan pindah kerja bulan depan ke kota lain. Sehingga satu keluarga harus pindah. Satu keluarga nampak gelisah karena tinggal ditempat yang lama ia sudah betah, dan membayangkan betapa sulitnya mereka untuk berkomunikasi lagi dengan tetangga baru mereka.
- Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adlah bahwa intensitet ketakutan melebihi proprsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkan. Contoh : Bila seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet, Ia tidak mengetahui menyebab ketakutan tersebut. Setelah dianalisis ketika masih kecil gadis tersebut dihukum oleh ayahnya dikarenakan berebut balon dengan saudaranya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
- Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap, dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseoarang dari kecemasan neorotis. Contoh : Seseorang yang tidak bisa tampil didepan umum maka bila disuruh tampil didepan umum, orang tersebut akan gelisah dan hilang keseimbangan.menjadikan kepanikan yang bisa menyebabkan gemetar yang berlebihan.
3. Kecemasan Moril
Kecemasan ini disebabkan karena pribadi
seseorang. Tiap pribadi memiliki macam-macam emosi antara lain : iri, benci,
dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Sifat-sifat yang speperti
ini adalah sifat terpuji, bahkan membuat takut, cemas, dan putus asa.
Contoh :
Bila ada seseoarang yang merasa dirinya kurang
cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara
itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya
lebih dinilai sebagai lawan. Dengan demikian ketidakmampuannya menyamai
kawan-kawannya menimbulkan kecemasan moril.